PENGENALAN ALGORITMA HILL CIPHER, AFFINE CIPHER DAN VIGENERE CIPHER.
PENGENALAN ALGORITMA HILL CIPHER, AFFINE CIPHER DAN VIGENERE CIPHER.
Seiring dengan majunya perkembangan teknologi banyak
yang tersedia beberbagai macam teknik untuk dapat melindungi pesan atau
informasi yang dirahasiakan dari orang yang tidak berhak untuk mengakses pesan
tersebut seperti pencurian data dan percobaan hacking. Pada saat ini telah
banyak teknik dilakukan untuk menjaga keamanan data dan informasi, seperti
kriptografi dan steganografi. Steganografi adalah seni untuk menyisipkan pesan
rahasia kedalam suatu media, dimana pesan rahasia yang akan disembunyikan tidak
diubah bentuknya, melainkan disisipkan pada sebuah citra digital, sehingga
orang lain tidak mengetahui bahwa di dalam citra digital tersebut ada pesan
rahasia. Metode steganografi yang digunakan adalah metode Least Significant
Beast (LSB). Metode ini merupakan penyembunyian pesan yang dilakukan mengganti
bit-bit data yang kurang berarti dalam segmen citra dengan bit-bit rahasia pada
bit terakhir. Sedangkan kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana
data diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi sesuatu yang sulit dibaca
oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Proses enkripsi dilakukan
menggunakan suatu algoritma dengan beberapa parameter seperti Algoritma Hill
Cipher.
Algortitma Hill Cipher adalah salah satu algoritma
kriptografi kunci simetris yang memiliki beberapa kelebihan dalam enkripsi
data. Untuk menghindari matrik kunci yang tidak invertible, matrik kunci
dibangkitkan menggunakan koefisien binomial newton. Proses enkripsi dan
deskripsi menggunakan kunci yang sama, plaintext dapat menggunakan media gambar
atau text.
Affine
Cipher
Affine cipher adalah perluasan dari metode Caesar
cipher yang menggunakan teknik substitusi yang menggunakan fungsi liniear ap+b
untuk enkripsi teks asli p dan a-1c-b untuk dekripsi teks sandi c pada Z26.
Kunci pada sandi Affine adalah 2 integer yaitu a dan b. Nilai a yang dapat
dipakai adalah anggota elemen pada Z26 yang memiliki invers yaitu yang memenuhi
gcd(a,26) = 1. Proses Enkripsi Affine Cipher adalah sebagai berikut. Affine
cipher merupakan sandi yang bekerja secara subtitusi. Pada affine cipher
terdapat abjad sejumlah m, yang yaitu rentang m-1, maksudnya adalah awal abjad
yaitu huruf “A” bernilai 0, huruf kedua “B” bernilai 1, dan seterusnya hingga
huruf terakhir dalam abjad yaitu huruf “Z” bernilai 25.
Pengertian
Kriptografi Klasik Dan Modern
- Kriptografi klasik merupakan
teknik merupakan kriptografi yang sudah digunakan pada zaman dahulu
sebelum komputer ditemukan atau sudah ditemukan namun belum secanggih sekarang.
Kriptografi clasik ini melakukan pengacakan huruf atau plaintext. Kriptografi
ini hanya melakukan pengacakan pada huruf A – Z
kriptografi semacam ini sangatlah
tidak disarankan untuk mengamankan informasi-informasi penting karena dapat
dipecahkan dalam waktu singkat.
- Kriptografi modern merupakan
teknik kriptografi yang beroperasi dalam mode bit ketimbang mode
karakter. Pengoprasi kriptografi ini dalam mode bit berarti semua
data dan informasi (kunci, plainteks, maupun
cipherteks) semua dinyatakan dalam rangkaian string ataupun bit
biner 0 dan 1. Teknik enkripsi dan dekripsinya pun memproses
semua data dan informasi dalam bentuk rangkaian bit. Rangkaian bit
yang menyatakan plainteks dienkripsi menjadi cipherteks dalam bentuk rangkaian
bit, demikian sebaliknya.
Konsep
Kriptografi
Konsep kriptografi sendiri telah lama digunakan oleh
manusia misalnya pada peradaban Mesir dan Romawi walau masih sangat sederhana.
Prinsip-prinsip yang mendasari kriptografi yakni:
- Confidentiality (kerahasiaan) yaitu layanan agar
isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan tidak diketahui oleh pihak lain
(kecuali pihak pengirim, pihak penerima / pihak-pihak memiliki ijin). Umumnya
hal ini dilakukan dengan cara membuat suatu algoritma matematis yang mampu
mengubah data hingga menjadi sulit untuk dibaca dan dipahami.
- Data integrity (keutuhan data) yaitu layanan yang
mampu mengenali/mendeteksi adanya manipulasi (penghapusan, pengubahan atau
penambahan) data yang tidak sah (oleh pihak lain).
Contoh
Kriptografi Klasik:
a. Vigenere cipher
b. Autokey Cipher
c. Reverse
Cipher
d. Zig-Zag Cipher
e. Segitiga
Cipher
f. Super
Enkripsi
Vigenere
Cipher
Vigenere cipher adalah salah satu algoritma
kriptografi klasik yang diperkenalkan pada abad 16 atau kira-kira pada tahun
1986. Algoritma kriptografi ini dipublikasikan oleh seorang diplomat dan juga
kriptologis yang berasal dari Prancis, yaitu Blaise de Vigenère, namun
sebenarnya algoritma ini telah digambarkan sebelumnya pada buku La Cifra del
Sig Giovan Batista Belaso, sebuah buku yang ditulis oleh Giovan Batista Belaso,
pada tahun 1553.
Cara kerja dari Vigenere cipher ini mirip dengan
Caesar cipher, yaitu mengenkripsi plainteks pada pesan dengan cara menggeser
huruf pada pesan tersebut sejauh nilai kunci pada deret alphabet.
Vigenere cipher adalah salah satu algoritma
kriptografi klasik yang menggunakan metode substitusi abjad majemuk. Substitusi
abjad-majemuk mengenkripsi setiap huruf yang ada menggunakan kunci yang
berbeda, tidak seperti Caesar cipher yang menerapkan metode substitusi
abjad-tunggal yang semua huruf disuatu pesan dienkripsi menggunakan kunci yang
sama.
Referensi:
Sari, Jane Irma, and
Hengki Tamando Sihotang. "Implementasi Penyembunyian Pesan Pada Citra
Digital Dengan Menggabungkan Algoritma HILL Cipher Dan Metode Least Significant
BIT (LSB)." Jurnal Mantik Penusa 1.2 (2017)
Wibowo, Sasono, Florentina Esti Nilawati, and
Suharnawi Suharnawi. "Implementasi Enkripsi Dekripsi Algoritma Affine
Cipher Berbasis Android." Techno. Com 13.4 (2014): 215-221.
Irawan, Muhammad
Dedi. "Implementasi Kriptografi Vigenere Cipher dengan Php." JurTI (Jurnal Teknologi
Informasi) 1.1 (2017):
11-21.

Komentar
Posting Komentar